SUMBER DAYA MANUSIA
(Sebuah Wirausaha Melakukan Perencanaan
& Perekrutan Tenaga Kerja)
Ø Sumber
Daya Manusia menurut beberapa pada ahli:
1) Anwar
Prabu Mangkunegara
Menurut
pendapat dari Anwar Prabu Mangkunegara, sumber daya manusia (SDM) merupakan sebagai
suatu perencanaan pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap
pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan,
dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
2) Menurut
Henry Simamora
Menurut
pendapat dari Henry Simamora, sumber daya manusia (SDM) merupakan
pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa, dan pengelolaan
individu anggota organisasi atau kelompok pekerja.
3) Menurut
Handoko
Menurut
pendapat dari Handoko, sumber daya manusia (SDM) merupakan penarikan, seleksi,
pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai
titik tujuan-tujuan individu maupun organisasi.
Dalam hubungannya dengan kewirausahaan,
SDM merupakan individu-individu dalam organisasi kerwirausahaan yang dapat
memberikan kontribusi atau sumbangan yang berharga berupa peroduktivitas dari
posisi yang mereka pegang untuk mencapai tujuan sistem organisasi
kewirausahaan.
Kewirausahaan atau Wirausaha adalah proses
mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi
tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam
menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari
proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko
atau ketidakpastian.
Tujuan Wirausaha Dalam Menciptakan Sumber Daya Manusia Yang Berkualitas
1. Memberikan
kesadaran pada masyarakat tentang kewirausahaan
2. Membudayakan
sikap, perilaku dan semangat dan kemampuan dalam menjadi wirausahawan
3. Meningkatkan
jumlah wirausaha yang memiliki kualitas baik
4. Dapat
memajukan juga menyejahterakan masyarakat
Ciri-ciri dan wirausahaan yang baik
dan benar
1. Selalu
berpikir positif
2. Bersikap
percaya diri
3. Berani
mengambil setiap resiko yang ada
4. Berjiwa
pemimpin
5. Selalu
berorientasi ke depan
6. Berorientasi
pada hasil
Ø Perencanaan (planning)
Pengertian perencanaan (planning) dapat
juga didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang terkoordinasi untuk mencapai
tujuan tertentu dalam kurun waktu tertentu. Dengan begitu, di dalam perencanaan
akan terdapat aktivitas pengujian beberapa arah pencapaian, mengkaji
ketidakpastian, mengukur kapasitas, menentukan arah pencapaian, serta
menentukan langkah untuk mencapainya.
Perencanaan adalah salah satu fungsi dari manajemen yang
paling penting dimana di dalamnya terdapat aktivitas mendefinisikan tujuan
organisasi, membuat strategi, serta mengembangkan rencana kerja organisasi.
Perencanaan adalah tahap awal dalam kegiatan suatu organisasi terkait dengan
pencapaian tujuan organisasi tersebut. Berikut ini merupakan beberapa panduan
sederhana dalam membuat sebuah perencanaan usaha atau bisnis plan, diantaranya
:
1.
Jenis Usaha
Jenis usaha dagang atau jasa tentu mempunyai
karakteristik dan strategi yang berbeda. Sebaiknya awali dengan satu jenis
usaha terlebih dahulu agar bisa lebih fokus memulainya.
2.
Lokasi Usaha
Tahap berikutnya adalah menentukan dimana usaha akan
dijalankan. Penentuan lokasi usaha akan berpengaruh pada anggaran keuangan yang
harus disediakan. Apakah di rumah sendiri atau harus menyewa tempat usaha.
Untuk jenis usaha tertentu, lokasi usaha juga berpengaruh pada tingkat
keberhasilan. Beberapa jenis usaha seperti bengkel kendaraan, warung makanan
menuntut lokasi yang strategis.
3.
Besarnya Modal
Tahap berikutnya dalam merumuskan sebuah bisnis plan
adalah seberapa besar modal yang dimiliki termasuk berasal darimana sumber
pendanaan modal tersebut. Bisa dari modal sendiri maupun join capital dengan
rekanan. Untuk memulai sebuah bisnis kecil, sebaiknya modal berasal dari
tabungan pribadi agar keuntungan yang diperoleh bisa diakumulasikan untuk
perputaran modal kerja. Hindari memulai usaha dengan modal yang bersumber dari
hutang.
4.
Proyeksi Laba Rugi
Proyeksi laba rugi berguna untuk pedoman dalam
menjalankan bisnis. Berapa laba per bulan yang kita inginkan, target penjualan
dan perkiraan biaya operasional yang kita tetapkan, dan lain-lain. Proyeksi
laba rugi berguna untuk pedoman dalam menjalankan bisnis. Berapa laba per bulan
yang kita inginkan, target penjualan dan perkiraan biaya operasional yang kita
tetapkan, dan lain-lain. Pada awalnya proyeksi bisa dibuat berdasarkan
perkiraan. Setelah usaha berjalan, proyeksi ini bisa kita rubah sesuai kondisi
riil usaha kita.
5.
Strategi Bisnis
Sebuah usaha sebaiknya tidak dibiarkan berjalan sekedarnya.
Jika kita menginginkan sebuah hasil yang maksimal, dibutuhkan sebuah strategi
yang baik yang meliputi penetapan harga jual, pemasaran atau media promosi
lainnya.
6.
Evaluasi Berkala
Ketika usaha sudah berjalan, maka tahapan terakhir adalah
perlunya membuat sebuah evaluasi apakah semuanya sudah berjalan sesuai rencana
bisnis yang sudah dibuat. Evaluasi berkala bisa dilakukan setiap 3 bulanan atau
6 bulanan sekali.
Ø Perekrutan Tenaga Kerja
Rekrutmen adalah proses mencari, menemukan, mengajak dan
menetapkan sejumlah orang dari dalam maupun dari luar perusahaan sebagai calon
tenaga kerja dengan karakteristik tertentu seperti yang telah ditetapkan dalam
perencanaan sumber daya manusia. Hasil yang didapatkan dari proses rekrutmen
adalah sejumlah tenaga kerja yang akan memasuki proses seleksi, yakni proses
untuk menentukan kandidat yang mana yang paling layak untuk mengisi jabatan
tertentu yang tersedia di perusahaan.
·
Cara perekrutan
sumber daya
a)
Cara Formal:
Perekrutan calon tenaga kerja melalui pihak ketiga, BBLKI, Kantor Penempatan
Kerja, Bursa tenaga kerja, dll.
b)
Cara nonformal:
Melalui perantara pegawai yang sudah ada di dalam perusahaan, melalui iklan,
rekan-rekan.
·
Seleksi calon
tenaga kerja
a)
Tidak berdasar ilmu
pengetahuan, dengan prosedur:
1.
Surat lamaran
pekerjaan
2.
Ijazah
3.
Pengalaman kerja/cv
4.
Wawancara langsung
5.
Rekomendasi pihak
ketiga
b)
Berdasar ilmu
pengetahuan; metode ini dapat dipertanggungjawabkan karena sesuai dengan
proesdur recruitment yang benar:
1.
Application form :
surat lamaran, ijazah, cv, kelakuan baik, dll
2.
Wawancara :
wawancara awal dan akhir
3.
Tes Intelegensi,
minat, bakat, dll
·
Prosedur merekrut
SDM
1.
Mengisi formulir
2.
Wawancara
pendahuluan : untuk mengetahui kesan tentang calon tenaga kerja
3.
Wawancara lanjutan :
untuk menggali informasi lebih dari data lamaran dan lampiran
4.
Testing: untuk
mendapatkan kemampuan ilmu pengetahuan
5.
Penelitian
pengalaman dan surat-surat keterangan
6.
Pemeriksaan
kesehatan
7.
Rekomendasi:
diajukan kepada bidang yang memerlukan sdm baru
8.
Wawancara akhir:
dilakukan oleh bagian yang memerlukan sdm baru
9.
Penempatan calon
tenaga kerja: sebelum diangat sdm tetap, ada masa percobaan tergantung
kebijakan dari perusahaan
10.
Pengangkatan tenaga
kerja
TANGGUNG JAWAB SOSIAL
( Sebuah Perusahaan Dalam Menjalankan Tanggung Jawab Sosial
Terhadap Konsumen dan Lingkungan disekitar Tempat Usaha )
Tanggung jawab Sosial
Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu konsep bahwa
organisasi, khususnya perusahaan adalah
memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham,
komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan. Penggunaan
istilah Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau atau Corporate Social Responsibility
(CSR) akhir-akhir ini semakin populer dengan semakin meningkatnya praktek
tanggung jawab sosial perusahaan, dan diskusi-diskusi global, regional dan
nasional tentang CSR.
1.
Tanggung
jawab terhadap konsumen
Berbicara tentang tanggung jawab social terhadap konsemen
berarti kita berbicara tentang nyaman atau tidaknya konsemen menggunakan
barang/benda produksi kita. Tanggung jawab sosial perusahaan kepada
konsumen tidak hanya tentang masalah penyediaan produk atau jasa saja tetapi
juga harus memperhatikan aspek-aspek lain, maka perusahaan harus menghasilkan
produk atau jasa yang memiliki banyak manfaat kepada masyarakat. Disini kita dituntut untuk membuat konsumen sedemikian rupa
menjadi nyaman dan terima semua produksi kita, selain itu kita juga mau menerima
kritik dan saran yang disampaikan konsumen kepada kita untuk kedepannya kita
dapat membuat konsumen kita menjadi betah dan senang dengan produksi yang kita
buat selanjutnya. Berikut contoh tanggung jawab perusahaan terhadap
konsumen-konsumen :
a.
Memberikan
garansi ketika ada kerusakan sebelum
masa garansi habis.
b.
Menyediakan barang
dan jasa yang berkualitas.
c.
Memberikan informasi
yang benar mengenai barang dan jasa yang akan dijual.
d.
Memberikan harga
produk dan jasa yang adil dan wajar.
e.
Konsumen dapat memesan
sesuai dengan yang diinginkan.
f.
Menerima saran dan
kritik dari konsumen
2.
Tanggung
jawab terhadap lingkungan sekitar tempat usaha
Tanggung jawab ini berkaitan
dengan lingkungan, misal dengan tidak membuang limbah sembarangan, mencegah
polusi disekitar tempat usaha, mencegah penggunaan bahan berbahaya. Jadi
perusahaan diharapkan ramah terhadap lingkungan. Seperti yang kita ketahui limbah
dari sebuah produksi terdiri atas 2 yaitu limbah yang berbahaya dan limbah yang
tidak berbahaya. Disini apabila terdapat limbah yang tidak berbahaya kita
diusahakan untuk membuang limbah itu ke tempat yang aman / tempat yang dapat
membuat limbah ini hilang seperti Air (pembuangan limbah ke laut, kali dan
sebagainya). Sebaliknya apabila terdapat limbah yang berbahaya maka tidak
dituntut untuk mendaur ulang lagi limbah itu agar limbah itu tidak membahayakan
lingkungan sekitar tempat produksi. Berikut contoh tanggung jawab perusahaan
terhadap lingkungan :
a.
Membuang limbah pada
tempat yang seharusnya.
b.
Meminimalisir limbah
perusahaan yang dapat mencemari lingkungan sekitar.
c.
Kebersihan peralatan
yang dipakai dan tidak merugikan masyarakat disekitar perusahaan.
d.
Mendaur ulang limbah
e.
Memperdayakan
masyarakat sekitar untuk mengurangi kesenjangan sosial antara perusahaan dan
masyarakat.
Referensi: